Viral Pelajar di Pratim Dijambret, Polisi Beri Klarifikasi

Personil Polsek Praya Timur bersama Bhabinkamtibmas Desa Sukeraja, Bripka Ahmad Yani saat memeriksa kondisi korban Lakalantas tunggal di IGD Puskesmas Batunyala, Senin malam, (25/3/2024).

LOMBOK TENGAH (NTB),Tatrapost.comBeredar foto dan video salah seorang warga yang diketahui berasal dari Dusun Montong Bile, Desa Sukeraja, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Rafi ditemukan tergeletak bersimbah darah dan penuh dengan luka goresan di bagian tangan dan kaki, di pinggir jalan raya depan SDN Serewe, Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Senin malam, (25/3/2024). Sontak, foto dan video tersebut tersebar di sejumlah WhatsApp Grup (WAG) dan Media Sosial (Medsos) Facebook.

Rafi yang diketahui masih berstatus pelajar di MAN 1 Loteng itu dikabarkan menjadi korban begal di wilayah Desa Mujur, Pratim. Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh personil Polsek Pratim Polres Loteng terungkap fakta, bahwa Rafi bukan menjadi korban Begal, melainkan korban kecelakaan tunggal. Peristiwa itu terjadi di jalan raya depan SDN Serewe, Desa Pejanggik.

“Dari hasil monitoring dan klarifikasi langsung ke korban, ternyata bukan korban dibegal, melainkan korban kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motornya di depan SDN Serewe. Jadi kabar yang beredar di WA Group dan Medsos itu tidak benar,” ujar Kapolsek Pratim, IPTU Jalaludin, Selasa, (26/3/2024) kemarin.

Pasca mengalami insiden Lakalantas tunggal itu, tutur IPTU Jalal, korban langsung dilarikan ke IGD Puskesmas Batunyala untuk mendapatkan perawatan medis. Untuk itu, Jalal mengimbau masyarakat lebih hati-hati dalam menyaring informasi peristiwa yang di dapat dari Medsos.

Masyarakat harus mengklarifikasi terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut sebelum menyebarkan secara masif. Pasalnya, mereka dapat dijerat pasal tindak pidana apabila mereka menyebarkan berita bohong atau hoaks.

“Saya hanya ingin menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan sebuah berita. Mohon benar-benar dicek kebenaran beritanya sebelum disebar. Jangan hanya asal nyebar informasi yang tidak diketahui kebenarannya,” pesannya. (TP-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *