Pererat Silaturrahmi, FKD Loteng Gelar Halal Bihalal

Kades se-Loteng saat halal bihalal dengan pengurus FKD dan pemangku kebijakan Lombok Tengah di Alun-Alun Desa Sintung, Rabu (24/4/2024).

LOMBOK TENGAH (NTB),Tatrapost.comRatusan Kepala Desa yang tergabung dalam Forum Kepala Desa (FKD) Lombok Tengah (Loteng) menggelar acara silaturrahmi, Halal Bihalal dan syukuran di Alun-Alun Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Rabu (24/4/2024).

Selain dihadiri ratusan Kades se-Loteng, hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Loteng, HM. Nursiah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Loteng Lalu Rinjani, pengurus Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) NTB dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Halal Bihalal FKD Loteng, Herman menyampaikan banyak terima kasih atas partisipasi semua pihak yang telah menyukseskan acara tersebut sehingga bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Terutama seluruh rekan-rekan Kades se-Loteng. Dimana, telah ikhlas mengeluarkan iuran untuk membiayai kebutuhan pelaksanaan halal bihalal.

“Terimakasih pak bupati, wakil bupati dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan acara halal bihalal ini. Terutama rekan-rekan Kades se-Lombok Tengah. Acara ini tidak akan maksimal jika tanpa dukungan pelungguh sami (kalian semua Sasak, Red),” ujar Kades Sintung ini.

Dikatakan Herman, bahwa pelaksanaan Halal Bihalal tahun ini mengandung maksud yang luas. Selain sebagai ajang silaturrahmi antar semua Kades dengan pemangku kebijakan di daerah, juga momen syukuran atas disahkan Revisi Undang-undangan Desa oleh DPR RI beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, pengesahan Revisi Undang-undang yang dinanti-nantikan masyarakat dan Kades se-Indonesia telah dilakukan. Kita patut bersyukur dan hari ini kita syukuran,” ungkap Ketua FKD Kecamatan Pringgarata ini.

Senada dengan Herman, Ketua FKD Loteng Suasto Hadiputro Armin juga menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi semua pihak sehingga halal bihalal ini terlaksana dengan lancar di Alun-Alun Desa Sintung. Ia juga mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan bathin.

“Agenda halal bihalal ini merupakan agenda tahunan kami dan ini kali kedua dilaksanakan. Pertama, tahun lalu kita laksanakan di Desa Batujai. Ini sebagai bentuk kolaborasi, kerjasama antar stakeholder di Lombok Tengah,” kata Suasto.

Diakuinya, Pemdes di semua desa di Loteng sejauh ini masih banyak kekurangannya. Belum bisa menyentuh semua bidang pembangunan di desa, baik perbaikan infrastruktur, SDM, kesehatan dan lainnya. Itu semua karena keterbatasan wewenang dan anggaran dari desa. Ia pun berharap perhatian, dukungan serta bantuan Pemda Loteng lebih luas ke depannya.

“Kami butuh perhatian dan campur tangan Pemda di banyak hal. Sebagai bentuk kolaborasi pelaksanaan pembangunan daerah,” harapnya.

Lebih jauh disampaikan Kades Ungga ini, bahwa selain agenda halal bihalal, acara ini juga dikemas sebagai acara syukuran atas disahkannya revisi Undang-undang Desa tahun 2014 menjadi undang-undang. Dimana, di dalamnya salah satunya mengatur soal penambahan masa jabatan Kades dari 6 tahun menjadi 8 tahun dan selama 2 periode.

Sebagai wujud rasa syukur itu, ia mengajak kepada semua Kades untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Karena hakekatnya, dari sekian point inti undang-undang baru ini, mengamanatkan Pemdes agar bekerja maksimal untuk masyarakat.

“Hadirnya undang-undang baru ini, tentu kita syukuri tapi mari kita memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat guna terus berkontribusi dalam pembangunan daerah,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Loteng HM. Nursiah menegaskan jika keberhasilan pembangunan di Loteng juga sangat tergantung rekan-rekan Kades. Tanpa dukungan Kades, hal mustahil pembangunan sebuah daerah bisa berjalan dengan baik. Oleh karenanya, ia mengajak Kades se-Loteng untuk bahu-membahu menyukseskan apa yang menjadi program Pemda. Baik itu program pembangunan infrastruktur, kesehatan, SDM, ekonomi, pendidikan dan lainnya.

“Terimakasih atas kerjasama dani-dani (rekan-rekan Sasak, Red) Kades selama ini. Pelungguh sami laur biasa, mari bangun Lombok Tengah ini sesuai dengan kapasitas kita,” ajaknya.

Dikatakan Wabup, saat ini dirinya bersama bupati sudah berada di penghujung periode pemerintahannya sebagai bupati dan wakil bupati. Tentu, setiap kegiatan selalu menjadi sorotan dan terkadang apa yang dilakukan Pemda dilihat hanya sebagai kegiatan safari politik semata.

Namun ia menegaskan, bahwa hal ini sebagai upaya memaksimalkan kinerja dan menuntaskan visi misinya sebagai orang nomor dua di Loteng. Kemudian supaya semua tuntas dalam periode kepemimpinannya. Mengawal dan membangun serta memajukan Loteng, saat ini hingga menjelang berkahir masa jabatannya. Ia tegaskan akan terus bekerja semaksimal mungkin untuk masyarakat.

“Biarkan orang menilai kami kebanyakan safari politik di akhir masa jabatan. Yang jelas, kami melayani sebagai pelayan masyarakat,” pungkas Sekretaris Golkar Loteng ini. (TP-03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *