Kolase Musprov Paralayang NTB di JM Hotel, Rabu (5/6/2024).
LOMBOK TENGAH (NTB),Tatrapost.com—Keindahan dan potensi wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) memang tidak ada habis-habisnya. Terbaru, NTB sangat diakui sebagai salah satu destinasi sport tourism oleh pemerintah pusat dengan keberadaan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Sirkuit MXGP yang berada di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara (BKU), Lombok Tengah (Loteng), eks Bandara Selaparang dan Sumbawa.
Tak terkecuali, potensi pengembangan site Paralayang. Dimana, di NTB sangat potensi untuk dikembangkan karena memiliki site paralayang yang cukup banyak dan indah. Seperti di Bukit Mantar, Kabupaten Sumbawa, Bukit Merese Sirkuit Mandalika, Desa Kuta dan TWA Gunung Tunak di Desa Mertak, Kecamatan Pujut. Dan juga Sky Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat Daya (Prabarda), dan sejumlah titik-titik site lainnya.
Atas potensi tersebut, Cabang Olahraga (Cabor) Paralayang cukup potensi untuk menjadi salah satu Cabor bergensi di NTB.
Menyongsong itu semua, Kepengurusan Cabor Paralayang terus diperkuat. Kemarin, Rabu (5/6/2024) Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten/Kota di NTB melakukan Musyawarah Provinsi (Musprov) Paralayang NTB di JM Hotel Mandalika. Setelah sebelumnya melaksanakan Pra Musprov di tempat yang sama.
Musprov ini dilakukan karena masa jabatan kepengurusan Cabor Paralayang NTB sendiri, sudah berakhir.
Dodi Apriadi, Panitia Musprov Cabor Paralayang menyampaikan, bahwa Musprov ini dilaksanakan oleh 8 Kabupaten/Kota secara Hybrid dan terbuka. Tak hanya itu, dilakukan sesuai arahan dan AD/ART. Musprov ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Paralayang pusat.
“Musprov kali ini lebih mengerucut, karena sebelumnya kami sudah bahas dan kupas ketika pra Musprov kemarin,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Paralayang Indonesia Asgaf Umar juga mengutarakan, pihaknya berharap yang terpilih sebagai ketua nantinya merupakan pemimpin yang betul-betul bersemangat untuk membawa Paralayang NTB lebih maju dan berprestasi.
Beberapa faktor organisasi dikatakan berprestasi menurut Asgaf yakni memiliki perangkat organisasi yang baik, sehat dan komunikatif, baik internal maupun eksternal. Selain itu, memiliki fasilitas yang layak dan mumpuni. Berikutnya, memiliki sumber anggaran yang jelas.
“Dan satu lagi,memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni seperti mampu memperoleh berbagai medali, mampu berkontribusi untuk daerah. Seperti industri pariwisata dan lainnya,” bebernya Asgaf.
Ketua FASI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Merliza S juga menitipkan pesan kepada para pengurus terpilih. Baginya, ada tiga pesan ke depan yang harus dijalankan oleh kepengurusan atau pemimpin terpilih. Diantaranya, komitmen membangun Paralayang di track yang benar dan lurus. Selain itu, komunikasi ke semua pengurus kabupaten secara intensif serta merata. Dan yang terakhir, transparan terkait semua hal dalam internal organisasi.
“Ini kunci sebuah organisasi kalau mau maju, termasuk untuk organisasi Paralayang,” pesan wanita yang juga Wakil Ketua DPRD KSB ini.
“Pengurus terpilih harus kompak dan pro aktif melakukan komunikasi-komunikasi dengan berbagai pihak seperti Pemda dan juga KONI,” sambung Ketua FASI Lombok Timur, Royal Sembahulun.
Menurutnya, jika kekompakan ini dipegang, ia yakin Paralayang NTB akan maju dan menoreh hasil dengan prestasi-prestasi. Jika demikian, NTB tidak hanya akan dikenal dengan keindahan alamnya saja namun juga dengan prestasi-prestasi SDM-nya.
Dari arena Musprov, semua perwakilan dan Ketua FASI masing-masing daerah menyampaikan masukan dan arahan dilanjutkan dengan acara inti yaitu musyawarah pemilihan ketua yang berlangsung cukup alot. Karena munculnya dua kandidat, yang pada akhirnya secara sepakat memilih saudara Alvian Muntaha sebagai Ketua Paralayang NTB periode 2024-2028.
Pada sambutannya, Ketua Paralayang NTB terpilih, Alvian Muntaha menegaskan, bahwa organisasi bisa berprestasi ketika organisasi itu sehat, kompak, dan transparan.
Oleh karenanya, ia berharap semua pihak untuk merasa memiliki terhadap organisasi. Ia juga akan berupaya untuk menerapkan apa yang menjadi saran dan masukan senior-senior FASI sebelumnya. Terbuka untuk menerima masukan serta kritikan demi kemajuan organisasi. Sehingga Paralayang ini betul-betul berkontribusi dalam dunia olahraga dan pariwisata yang saat ini telah dicanangkan sebagai salah satu destinasi sport tourism.
Dari arena Musprov tersebut, setelah ada ketua terpilih yang baru, langsung dilakukan pengisian kepengurusan inti. Berikut bentuk struktur kepengurusan yang telah disepakati:
Ketua : Alvian Muntaha, SP., MM. (Lombok Tengah)
Wakil Ketua 1 : Arif rahman, SE (Sumbawa Barat)
Wakil Ketua 2 : Royal Sembahulun (Lombok Timur)
Wakil Ketua 3 : Muhammad Zain (Sumbawa)
Sekretaris : Achmad Yusuf (Lombok Barat)
Wakil Sekretaris 1 : Johan Saputra (Lombok Barat)
Wakil Sekretaris 2 : Irwansyah (Sumbawa Barat)
Bendahara : Sri Anom Putra Sanjaya, SH (Lombok Tengah)
Wakil Bendahara : M. Makbul, S.Pd (Lombok Tengah)
Ketua Koordinator Bidang Pembinaan dan Prestasi : Taiger Terawan (Lombok Timur)
Wakil I : Asmiadi Hari Akbar (Kota Mataram)
Wakil II : R. Hadi Santika (Lombok Utara)
“Sementara bidang-bidang yang lain akan ditentukan kembali pada rapat berikutnya, sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Artinya, masih fleksibel, bisa bertambah sesuai kebutuhan organiasi,” pungkas Alvian. (TP-02)