Para Prades nampak serius mendengar materi pelatihan jurnalistik di Gedung PKK Loteng, Kamis (10/10/2024).
PRAYA (NTB),Tatrapost.com—Insan Pers (wartawan) yang tergabung dalam organisasi Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) menggelar pelatihan jurnalistik, Kamis (10/10/2024) kemarin. Pelatihan ini sasarannya ialah unsur desa yakni perangkat desa (Prades).
Pelatihan ini digelar sebagai upaya para jurnalis di gumi Tatas Tuhu Trasna dalam membangun dan mengembangkan potensi desa. Serta memberikan edukasi kepada perangkat desa untuk ke depan bisa mempromosikan berbagai potensi yang ada di desa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, HL. Firman Wijaya yang hadir pada pelatihan tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para wartawan yang tergabung dalam organisasi FWLT. Dimana, memberikan pelatihan kepada perangkat desa dalam bidang jurnalistik guna mengisi website desa yang sudah dimiliki. Hal ini sangat penting karena di tengah kondisi saat ini, perkembangan tekhnologi semakin pesat dan itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Salah satu sektor yang meningkat pesat saat ini adalah sektor informasi. Perkembangan tekhnologi kian pesat yang mengharuskan informasi itu segera disampaikan setiap saat, harus update tapi harus benar, akurat dan terverifikasi. Informasi yang valid dan benar dapat digunakan untuk mengambil keputusan minimal merubah persepsi dan opini,” ungkap HL. Firman Wijaya saat membuka kegiatan Jurnalis Membangun Desa II yang berlangsung di aula PKK Loteng.
Menurut Firman, peran wartawan sangat strategis, tidak hanya sebagai pengantar berita tapi juga ada tanggung jawab moral. Maka, kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian para wartawan agar ke depan perangkat desa juga bisa memanfaatkan perkembangan tekhnologi yang ada untuk mempromosikan potensi yang ada di desa masing-masing.
“Kami sangat mengapresiasi FWLT yang melatih perangkat desa untuk bisa menulis berita yang benar. Kita harapkan dengan adanya pelatihan ini, para perangkat desa nantinya bisa mempromosikan desanya masing-masing, karena setiap desa punya potensi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Jurnalis Membangun Desa II, Mufik A. Wahid menegaskan, melalui pesan atau informasi yang disampaikannya kepada publik, jurnalistik dapat merangsang, mempengaruhi, hingga mengubah prilaku serta menggerakkan mayarakat. Baik itu secara positif, seperti mengerakkan masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam aktivitas pembangunan, melakukan tindakan bermanfaat bagi kehidupan, menjalankan norma-norma sosial, dan sebagainya.
“Sehingga dapat dikatakan bahwa jurnalistik memiliki peran sebagai agen pembaharu yang memiliki kekuatan besar dalam proses perubahan sosial. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat di desa. Sehingga proses pembangunan desa juga akan sangat dipengaruhi oleh karya jurnalistik. Salah satu cara membawa desa maju adalah dengan memasok informasi, dan beragam informasi pun bisa didapatkan di mana-mana melalui media manual hingga media digital,” tegasnya.
Tidak dapat dipungkiri, desa saat ini sudah mulai melek dan sadar akan hal ini. Hal itu tampak dari beberapa desa sudah membuat website sendiri demi mengisi informasi mengenai perkembangan desa masing-masing. Hanya saja, dalam perjalanannya, banyak karya tulis dan informasi yang tertuang pada website desa justru tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar.
“Hal itu berakibat tidak tersampaikannya informasi dan edukasi kepada masyarakat hingga tidak tersampaikan tujuan sebenarnya dengan maksimal. Lebih parahnya lagi, ada juga sebagian desa yang memiliki website sendiri, namun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk mengedukasi dan memberi informasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Sehingga dengan adanya kegiatan itu, diharapkan para perangkat desa bisa memanfaatkan perkembangan tekhnologi terutama bisa memanfaatkan website yang tersedia untuk memaksimalkan potensi yang ada.
“Ini juga wujud sinergi kita bersama membangun desa melalui karya Jurnalistik,” ujarnya. (TP-03)