Dua Tahun Absen, Lombok Tengah Akhirnya Kembali Gelar Pawai Takbiran

Bupati Loteng HL. Pathul Bahri bersama jajarannya saat menggelar rapat persiapan pelaksanaan Pawai Takbiran di Ballroom Lantai 5 Kantor Bupati, Senin (25/4/2022). 

LOMBOK TENGAH (NTB),Tatrapost.comBupati Lombok Tengah (Loteng) HL. Pathul Bahri memimpin rapat persiapan lomba pawai takbiran dan lebaran ketupat di Ballroom Kantor Bupati Loteng, NTB, Senin (25/4/2022).

Hadir Wakil Bupati, Kapolres Loteng, Kodim 1620, seluruh Kepala OPD dan seluruh camat. Hadir juga Ketua KNPI dan Ketua Karang Taruna Kabupaten.

Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri mengatakan, kegiatan Lomba pawai takbiran baru bisa dilaksanakan kembali setelah beberapa tahun tidak digelar akibat adanya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, persiapan pelaksanaan kegiatan harus dibahas sematang mungkin agar tidak menimbulkan kerumunan masa yang cukup banyak.

Di samping itu, kegiatan ini harus diperhitungkan masalah keamanan peserta, baik di jalan maupun saat bubar setelah usai pawai. Terlebih lagi, di masing-masing kecamatan juga ada yang melaksanakan kegiatan serupa. Oleh karena itu, penting untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik pihak Kepolisian maupun TNI.

“Saya minta agar panitia Kabupaten maupun panitia di kecamatan untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan. Saya juga minta agar para camat melakukan koordinasi dengan aparat keamanan serta tokoh masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” pinta Bupati.

Bupati juga mengatakan, bahwa kegiatan pawai takbiran Kabupaten tidak diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan, melainkan hanya Kecamatan Praya saja. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun demikian, pihaknya tidak melarang jika di Kecamatan melakukan kegiatan yang sama. 

“Kita bebaskan, apakah kecamatan mau menggelar kegiatan itu atau tidak, tetapi kita sarankan agar kecamatan yang rawan keamanan tidak menggelar kegiatan itu di kecamatan kecuali di masing-masing desa,” kata Bupati.

Bupati berharap agar aparat keamanan melakukan atensi terhadap desa-desa yang rawan keributan.

Sementara itu, Kapolres Loteng AKBP Hery Indra Cahyono meminta kerjasama semua pihak untuk sama-sama mengamankan kegiatan malam takbiran itu. Sebab kegiatan pawai takbiran rentan terjadi gesekan antar masyarakat, terlebih lagi usai takbiran.

Pengalaman saat bubaran peserta, kerap terjadi gesekan di jalan. Untuk itu pihaknya meminta kepada aparat kecamatan untuk berkomunikasi dengan Polsek-Polsek setempat. Termasuk juga apabila Kecamatan yang akan melaksanakan kegiatan pawai takbiran untuk melaporkan kegiatan itu ke Polsek.

“Tolong dilaporkan untuk pengamanan di daerah yang melakukan takbiran. Harapan kita agar kondusif bisa terjaga. Panitia berkoordinasi dengan kami agar pelaksanaan nanti kita bersinergi,” kata Kapolres.

Demikian juga ditambahkan Wakil Bupati Loteng HM. Nursiah, bahwa pelaksanaan kegiatan ini harus dipikirkan secara matang, khususnya masalah keamanan. Sebab pengalaman sebelum-sebelumnya kerap terjadi keributan antar peserta yang berdampak luas ke masyarakat lainnya.

“Oleh karena itu, dia meminta agar aparat keamanan, Pol PP dan petugas dari Dinas Perhubungan untuk berkomunikasi secara intensif,” pesannya.

Menurut informasi, rute pawai takbiran dimulai dari Masjid Agung sebagai titik star. Lalu kemudian barulah menuju arah Pendopo Bupati dan belok kanan menuju Majid Jamik dan selanjutnya kembali ke Masjid Agung.

*Pusat Pelaksanaan Lebaran Topat*

“Sedangkan untuk pelaksanaan lebaran ketupat, kita akan dilakukan di lokasi Sirkuit Motorcross di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara,” sambung Bupati Loteng HL. Pathul Bahri. 

Kegiatan itu pinta Bupati, agar melibatkan seluruh Kepala SKPD, Kepala Sekolah SD, SMP dan Kepala Desa. Semua Kades diundang juga agar mereka tahu soal Sirkuit Motorcross itu. Sedangkan soal konsumsi saat lebaran ketupat, Bupati meminta kepada masing-masing dinas untuk mengeluarkan satu Pesajik (satu porsi) untuk tamu undangan. Sedangkan untuk jajarannya, itu menjadi urusan internal sendiri.

“Kalau untuk stafnya, itu urusan dinas sendiri, kemudian kepala Sekolah juga mengeluarkan masing-masing satu Pesajik,” pintanya.

Yang menjadi kekhawatiran dari Bupati adalah soal jalur keluar masuk dari dan menuju lokasi. Sebab, diakui bupati bahwa akses jalan menuju lokasi cukup sempit, sementara kendaraan yang akan masuk ke Desa Lantan cukup banyak.

Oleh karenanya, untuk mengurangi mobilisasi kendaraan dalam jumlah besar maka bupati meminta agar Mobil Dinas diisi oleh Stafnya.

“Jangan hanya bawa diri saja Kepala Dinas, isi penuh kendaraannya agar staf tidak membawa kendaraan sendiri sehingga akan mengurangi kemacetan,” seru Mantan Wakil Bupati Loteng ini.

Pathul juga meminta kepada Pol, PP, Dinas Perhubungan dan TNI-Polri melakukan rekayasa jalur sehingga tidak terjadi kemacetan nanti. (TP-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *