Petugas dari PPS dan PPK saat menggelar penghitungan suara di Kecamatan Praya Timur beberapa hari lalu.
LOMBOK TENGAH (NTB),Tatrapost.com—Mencuatnya banyak kejanggalan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di Lombok Tengah (Loteng) membuat penyelenggara tingkat kabupaten berbenah. Baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Bahkan, akibat hal ini ada beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah ini berpotensi bakal menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU). Informasi yg diperoleh media ini, beberapa kecamatan akan ada PSU seperti di Kecamatan Praya, Praya Barat dan Praya Barat Daya. Pemungutan ulang dilakukan buntut dari terkuaknya dugaan kecurangan yang terjadi dan menguntungkan calon tertentu di beberapa TPS.
Ketua Bawaslu Loteng, Lalu Fauzan Hadi yang dikonfirmasi enggan bicara banyak. Bawaslu seolah nggan mau membuka dugaan kecurangan dan rencana PSU ke media.
“Sedang kami bahas,” jawabnya singkat melalui telpon genggamnya.
Fauzan tidak lagi merespons sejumlah pertanyaan yang disampaikan media ini kepada dirinya.
“Tungu dulu ya, masih dibahas,” katanya singkat.
Baru-baru ini terkuak ke permukaan dugaan pembiaran kecurangan yang terjadi di salah satu TPS di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat. Di sana diduga oknum tim sukses mengarahkan pemilih mencoblos calon yang didukung. Bukti ini dikuatkan dengan video yang diterima Redaksi Tatrapost.com. Sayangnya, petugas di TPS tidak ada yang melarang.
Berikutnya juga, ada di salah satu TPS di Praya telah terjadi dugaan kecurangan. Pemilih ditemukan beberapa kali melakukan pencoblosan di TPS berbeda. Begitu juga di Kecamatan Praya Barat Daya, di salah satu TPS muncul polemik warga menolak lokasi TPS di Dusun Montong, Desa Ranggagata. Warga masih mempersoalkan sampai sekarang hasil Pemilu karena banyak warga menolak lokasi TPS di halaman rumah Kadus.
Salah satunya pernah diungkapkan Caleg dari PSI Loteng, Lalu Zulyadaini. Ia menyebut, dugaan kecurangan terjadi di TPS Dusun Kangi, Desa Penujak. Peristiwa ini juga yang membuat terjadinya aksi pelemparan rumah seorang warga oleh pendukung Caleg PSI.
“Saya temukan ada kecurangan di TPS, yang punya rumah ini adalah tim sukses salah satu Caleg, ada video saya dapatkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Zulyadaini menyebutkan, hal ini yang menyebabkan rumah salah satu timses dari Partai Golkar ini dilempari pendukung Caleg PSI. Menurut dia, warga melakukan aksi itu karena emosi dan kesal atas perbuatan timses.
“Makanya TPS sempat dibuat berantakan, saya minta di TPS penghitungan kabupaten dihentikan. Ada kok datang Panwascam, kepolisian dari Polsek dan saya diarahkan melaporkan, untuk apa saya laporkan ini temuan kok,” geram petinggi PSI Loteng ini.
Tidak lama kemudian, tim dari Gakumdu juga meminta tolong agar proses penghitungan tetap dilanjutkan. Pihaknya kemudian malam itu sepakat melanjutkan proses penghitungan.
“Kemudian dua orang pelaku kecurangan sudah diamankan polisi, sekarang pihak mereka minta agar dua orang ini dibebaskan. Kami tidak mau,” tegasnya lagi.
Dibeberkan Zulyadaini, dugaan kecurangan dilakukan timses ini dengan mengarahkan ibu-ibu mencoblos calon yang mereka dukung. Para ibu-ibu dibimbing sampai ke TPS dan nyoblos.
“Masa timses ini seperti dia miliki TPS dan bisa ngatur-ngatur. Saya ngak pakai uang dan dapat suara 57 di tempat itu,” ungkap dia. (TP-01)